PENERAPAN TERAPI BEKAM TERHADAP PENURUNAN ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERURISEMIA

Noor Aisyah, Ambarwati Ambarwati, Renny Wulan Apriliyasari, Eny Pujiati

Abstract


Dalam keadaan normal, asam urat dapat larut di dalam darah pada tingkat tertentu. Apabila kadar asam urat dalam darah melebihi daya larutnya, maka plasma darah akan menjadi sangat jenuh dan keadaan ini disebut dengan hiperurisemia. Asam urat merupakan asam lemah yang didistribusikan dalam cairan ekstraseluler sebagai natrium urat. Jumlah asam urat dalam plasma tergantung pada jumlah makanan atau minuman yang mengandung purin, biosintesis asam urat dan laju ekskresi urat. Kadar asam urat serum plasma diatur oleh 4 komponen sistem transpor ginjal yang meliputi proses filtrasi, reabsorbsi, sekresi dan reabsorbsi paska sekresi. Produksi asam urat yang berlebihan dapat disebabkan karena pengeluaran asam urat melalui ginjal kurang yang disebabkan ginjal yang rusak. Salah satu terapi non-farmakologis yang dapat di berikan adalah terapi bekam yang bertujuan untuk mengeluarkan racun dalam tubuh berupa darah kotor yang salah satunya adalah kadar asam urat. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui gambaran penerapan terapi bekam terhadap penurunan kadar asam urat pada penderita hiperurisemia. Metode : Penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif dengan desain pre eksperimental pendekatan One Group Pretest-Posttest untuk mengukur kadar asam urat sebelum dan sesudah pemberian terapi bekam. Sampel sebanyak 18 responden pasien hiperurisemia. Pengumpulan data menggunakan pengukuran kadar asam urat sebelum dan sesudah diberikan terapi bekam. Analisa data dilakukan secara univariat. Hasil : Penelitian  ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah laki-laki (61,1%) dengan usia dominan 40 tahun. Sebelum intervensi rata-rata kadar asam urat 7,9 mg/dL. Kesimpulan : Setelah intervensi rata-rata kadar asam urat 7,0 mg/dL. Perubahan ini mengidentifikasi bahwa intervensi yang diberikan efektif untuk menurunkan kadar asam urat pada penderita hiperurisemia.


Full Text:

PDF

References


Anggraini, D. (2022). Aspek Klinis Hiperurisemia. Scientific Journal, 1(4), 299–308. https://doi.org/10.56260/sciena.v1i4.59

Asmah, N. S. Y. R. A. (2022). Penerapan Terapi Alternatif Komplementer Bekam Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pasien Hipertensi: Tinjauan Literatur. Jurnal Keperawatan, 14(3), 855–862.

Dita Amalia Lutfiana, & Margiyati Margiyati. (2021). Penerapan Terapi Bekam Kering Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Binaan Puskesmas Rowosari Semarang. Jurnal Keperawatan Sisthana, 6(2), 61–70.

https://doi.org/10.55606/sisthana.v6i2.79

Lindawati R. Yasin, Rona Febriyona, & Andi Nur Aina Sudirman. (2023). Pengaruh Air Rebusan Kumis Kucing Terhadap Penurunan Asam Urat Di Desa Manawa Kecamatan Patilanggio. Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan, 3(1), 49–59. https://doi.org/10.55606/jrik.v3i1.1223

Ningsih, N. F. (2017). Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita Hiperuremia Di Rumah Sehat Khaira Bangkinang. Jurnal Ners, 1(2). https://doi.org/10.31004/jn.v1i2.116

Nuridah, N., & Yodang, Y. (2021). Pengaruh Terapi Bekam terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi: Studi Quasy Eksperimental. Jurnal Kesehatan Vokasional, 6(1), 53. https://doi.org/10.22146/jkesvo.62909

Putri, A. A. (2019). Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sitiung 1. Menara Ilmu: Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmiah, 13(7).

Sumartini, R., & Susila, A. (2021). EFEKTIFITAS TERAPI BEKAM BASAH TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CILEGON. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKPI), 2(1), 60–65.

Syahirah, S. (2021). Efek bekam. Jurnal Ilmiah Kohesi, 5(4), 20–25.

Syukri, M. (2020). Asam Urat dan Hipererusemia. Majalah Kedokteran Nusantara, 40(1), 52–55.

Yulianus, Sjattar, E. L., & Syam, Y. (2022). Perubahan Metabolisme pada Hiperurisemia terhadap Pemberian Terapi Bekam: A literatur Review. Jurnal Keperawatan, 14(2), 331–342.




DOI: https://doi.org/10.31596/jprokep.v12i2.231

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Profesi Keperawatan



View My Stats