PENERAPAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA DIABETES MELITUS TIPE II

Luluk Cahyanti, Anggi Oktavia Dewi, Alvi Ratna Yuliana, Vera Fitriana, Devi Setya Putri

Abstract


ABSTRAK

 

Latar Belakang : Diabetes Melitus tipe II atau yang biasa disebut diabetes life style merupakan diabetes yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Pada seseorang dengan diabetes melitus  tipe II, insulin masih dapat dihasilkan oleh pangkreas, namun jumlah insulin masih belum mencukupi sehingga diabetes melitus tipe II ini dianggap sebagai NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus). IDF memperkirakan terdapat 463 juta jiwa  penduduk diidunia mengalami diabetes melitus pada tahun 2019. Terjadi kenaikan angka kejadian diabetes melitus sebesar 19,9% pada tahun 2020. Di Jawa Tengah pada tahun 2019 sebanyak 13,4% kasus baru diabetes melitus. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus tahun 2019 mencatat terdapat 17.869 jiwa mengalami diabetes melitus, khususnya pada UPTD puskesmas Jepang tercatat sebanyak 1.210 jiwa mengalami diabetes melitus pada tahun 2022. Terdapat 4 pilar dalam penatalaksanaan DM, seperti edukasi berupa pengetahuan tentang DM, pengaturan/Diet berupa rendah karbohirat, terapi farmakologi berupa Obat Hiperglikemik Oral (OHO), serta latihan fisik salah satunya yaitu pemberian terapi relaksasi otot progresif. Tujuan : Tujuan Studi Kasus ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif terhadap Kadar Glukosa Darah pada Diabates Melitus II. Metode : Penelitian studi kasus ini menggunakan jenis penelitian studi kasus deskriptif  yaitu dengan mendeskripsikan dan menggambarkan suatu keadaan obyek pada saat sekarang sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta. Jumlah sampel sebanyak 2 responden, Latihan terapi relaksasi otot progresif dilakukan selama 7 hari berturut-turu dibagi menjadi tiga sesi, yaitu pagi, siang, dan sore dengan durasi 10-15 menit. Pengukueran kadar glukosa darah dilakukan sebelum dan setelah tindakan menggunakan glucometer. Hasil : Dari hasil analisa data ditemukan bahwa pada reponden I terdapat penurunan dengan mean 20 mg/dl selama dilakukan terapi relaksasi otot progresif dalam 7 hari berturut-turut, sedangkan pada reponden II terdapat penurunan dengan mean 19 mg/dl selama dilakukan terapi relaksasi otot prgresif dalam 7 hari berturut-turut.

 

Kata kunci : Terapi relaksasi otot progresif, Kadar glukosa darah, Diabetes Melitus tipe II


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Akbar, M. A., Malini, H., & Alfiyanti, E (2018). Progresivves Muscle Relaxation (PMR) Is Effective To Lower Blood Glucose Levels of Patiens With Type 2 Diabetes Melitus. Jurnal Keperawatan Soedirman, 13 (2), 22-88.

Dafianto, R. Skripsi : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Resiko Ulkus Kaki Diabetik pada Pasien Diabetes Melitus tipe di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember. J. keperawatan dan Kesehat. Masy. 56–62 (2016)

Dewi, E. N. S., Suriadi & Nurfianti, A. Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan. J. Proners 4, 3–17 (2019).

Dinas Kesehatan Jateng. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 1–112 (2019)

Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus. Prevalensi Diabetes Melitus. (2019)

Hasiani, A. Efektifitas progressive muscles relaxation (PMR) terhadap kadar gula darah pada kelompok penderita diabetes mellitus Tipe II di Puskesmas Martapura. Caring. 2, 16–27 (2015)

International Diabetes Federation (IDF). IDF DIABETES ATLAS. (2019)

Karokaro, T. M. & Riduan, M. Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam. J. Keperawatan Dan Fisioter. 1, 48–53 (2019)

Kemenkes Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia. 182–183 (2018)

Kemenkes Republik Indonesia. Diabetes Melitus Penyebab Kematian no 6 di Dunia. (Kemenkes RI Tawarkan Solusi CERDIK Melalui Posbindu., 2013

Nurrahmi, U. Stop! Diabetes. (Familia Pustaka Keluarga, 2020)

Nuril, D. M. & R. Terapi Komplementer Konsep dan Aplikasi Dalam Keperawatan. 57–64 (2019)

PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melotus tipe 2 Di Indonesia 2015. (PB Perkeni, 2015)

Puskesmas Jepang. Hasil Riset Kesehatan Dasar Prevalensi Diabetes Melitus. (2021)

Sari, N., Health, D. H.-J. of N. and P. & 2020, U. Pengaruh Terapi Relakadar Glukosa Darah Dan Ankle Brachial Index Diabetes Melitus II. jurnal.unived.ac.id (2020)


Refbacks

  • There are currently no refbacks.