EVALUASI PROGRAM ELIMINASI FILARIASIS MELALUI POMP (PEMBERIAN OBAT MASSAL PENCEGAHAN) FILARIASIS DENGAN MINUM OBAT DI TEMPAT

Ambarwati Ambarwati, Dwi Pratiwi

Abstract


Filariasis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh cacing filaria melalui hisapan nyamuk yang sudah terinfeksi, antara lain: Anopheles, Culex, Mansoniadan, Aedes. Vektor utama  Filariasis yaitu cacing Wuchereria Bancrofi, Brugia malayi, dan Brugia timori. Hasil evaluasi program Eliminasi Filariasis melalui POMP (Pemberian Obat Massal Pencegahan) filariasis dengan minum obat di tempat di desa Kejawan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan pada tahun 2018 terlaksana dengan baik dengan hasil Pengetahuan  responden tentang program  pengobatan massal untuk pencegahan filariasis cukup baik. Sikap bidan desa, kader dan warga tentang pengobatan massal untuk pencegahan filariasis sangat mendukung dan akan mengikuti kebijakan pemerintah. Praktik dalam program pengobatan massal untuk pencegahan filariasis dengan minum di tempat menunjukkan peningkatan keberhasilan yang lebih baik dari tahun sebelumnya, walaupun ada beberapa kendala seperti warga yang bekerja, warga yang tidak bisa minum dengan air perlu pulang ke rumah untuk minum obat dengan pisang atau nasi. Peran dari bidan desa dan kader untuk menyebarluaskan informasi program pemerintah perlu dukungan pemerintah desa, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat. Perilaku Pencegahan filariasis selain minum obat cacing perlu di dukung dengan perilaku menjaga kebersihan lingkungan, memakai kelambu atau obat nyamuk serta meminimalkan nyamuk menggigit kita.

Full Text:

PDF

References


Tri Yunis Miko Wahyono, Purwantyastuti, Taniawati Supali. Filariasis di Indonesia dalam Buletin Jendela Epidemiologi. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementrian kesehatan RI. Jakarta Vol 1, Juli 2010

Filariasis. Infodatin.Pusat Data Informasi Kementrian Kesehatan RI.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Profil Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2015. Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan

A. Arsunan Arsin. Epidemiologi filariasis di Indonesia. Masagena press. Makasar.2016

Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung,2009

Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2009

Notoatmodjo, S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, Bandung.2007

Masrizal. Penyakit Filariasis. Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2012-Maret 2013, Vol. 7, No. 1.

Triwibowo Ambar Garjito, Jastal, Rosmini, Hayani Anastasia, Yuyun Srikandi, Yudith Labatjo. Filariasis dan beberapa faktor yang berhubungan dengan penularannya di Desa Pangku-tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi-moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Vektora Vol. V No. 2, Oktober 2013

Lailatul Munawwaroh, Eram Tunggul Pawenang. Evaluasi program eliminasi filariasis dari aspek perilaku dan perubahan lingkungan. Unnes Journal of Public Health. UJPH 5 (3) (2016)

Dwi Noerjoedianto. Dinamika penularan dan faktor risiko kejadian filariasis di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains.Volume 18, Nomor 1 Hal. 56-63. Januari – Juni 2016

Hutagalung Jontari, Hari K1, Supargiyono, Hamim S. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Penyakit Lymphatic Filariasis di Kabupaten Agam, Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010. OSIR, March 2014, Volume 7, Issue 1, p. 9-15

Candriana Yanuarini. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian filariasis di Puskesmas Tirto I Kabupaten Pekalongan. Vol. 8 Jurnal Keperawatan FIKKES No. 1 Maret 2015 : 73 - 86

Puji Juriastuti, Maya Kartika, I Made Djaja, Dewi Susanna. Faktor risiko kejadian filariasis di Kelurahan Jati Sampurna. MAKARA KESEHATAN, VOL. 14, NO. 1, JUNI 2010: 31-36


Refbacks

  • There are currently no refbacks.