TERAPI NEBULIZER MENGURANGI SESAK NAFAS PADA SERANGAN ASMA BRONKIALE di RUANG IGD RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

alvi ratna Yuliana, S I agustina

Abstract


Penulisan ini merupakan laporan kasus yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi nebulizer mengurangi sesak nafas pada serangan asma bronkiale. Metode ini menggunakan analisa deskriptif terhadap Tn.M dengan serangan asma bronkiale, penulis menyimpulkan bahwa untuk mengatasi sesak nafas pada serangan asma bronkiale dilakukan terapi nebulizer cukup efektif, tetapi terapi nebulizer dengan obat-obat bronkodilator hanya bekerja sementara, cara kerjanya yakni mengencerkan dahak pada saluran pernafasan sehingga hal ini tidak mengakibatkan obstruksi dan sumbatan jalan nafas. Terapi nebulizer dengan obat bronkodilator diantaranya bisolvon 20 tetes, combivent 2,5 mg dan ventolin 2,5 mg berfungsi mengencerkan dahak, pencegahan bronkospasme dan melonggarkan saluran nafas. serangan asma bronkiale yang terjadi pada Tn.M karena  bronkospasme yang memicu akumulasi secret dan menimbulkan sesak nafas karena jalan nafas tersumbat oleh mukus mengakibatkan saluran pernafas menyempit dan ventilasi alveolus berkurang, dapat diatasi menggunakan terapi nebulizer dengan obat bronkodilator  yang dirubah menjadi partikel aerosol  karena terdapat tekanan udara, efek puncak dari obat-obat bronkodilator sekitar 15-20 menit punjak akhir 1-2 jam dan lama kerja obat-obat bronkodilator adalah 6-8 jam. Pengelolaan yang dilakukan pada Tn.M selama 3 hari memberikan terapi nebulizer 3X/hari dengan bisolvon 20 tetes, combivent 2,5 mg dan ventolin 2,5 mg dengan hasil  Rr yang semula 30X/menit menjadi 24 X/menit sehingga pasien terlihat nyaman dan tidak terdengar suara tambahan wheezing.


Full Text:

PDF

References


Padila. Definisi dan Patofisiologi Asma dalam Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Nuha Medika. Bengkulu. 2012:105.

Mcphee J. Stephen, Ganong F. William. Patofisiologi Penyakit Pengantar Menuju Kedokteran Klinis, 5 ed. dr.Loi Indra,Nuning Zuni Astuti, editor. Jakarta: EGC;2010:253.

Ratih Oemiati, Marice Sihombing, Qomariah. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Asma di Indonesia. Media Litbang Kesehatan. XX (1):2010:41-43.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Buku Profil Kesehatan Jawa Tengah. 2012:39-40. www.dinkesjatengprov.go.id (diakses tanggal 14 Maret 2016).

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depertemen Kesehatan RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa Tengah. 2009:106.

Purnomo. Faktor-Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Asma Bronkial pada Asma. Universitas Diponegoro. Semarang. 2008.

Andika Fernando. Modifikasi Nebulizer Kompresor dengan Menambahkan Pengaturan Timer dan Detektor Cairan Obat Sebagai Batasan Waktu Terapi Pemberian Obat pada Penderita Asma. 2014.

Hardayani Putri, Slamet Soemarno. Perbedaan Postural Drainage dan Latihan Batuk Efektif Intervensi Nebulizer Terhadap Penurunan Frekuensi Batuk pada Asma Bronchiale Anak Usia 3-5 Tahun. Jurnal Fisioterapi. 13 (1). April 2013:2-7.

Kumar Vinay, Ramzi, Stanley. Definisi dan Patofisiologi Asma dalam Buku Ajar Patologi. 7 ed. Alih Bahasa. Huriawati Hartanto, Nurwany Darmaniah, Nanda Wulandari, editor. Jakarta: EGC. 2007:511-514.

Smeltzer C. Suzanne. Definisi dan Patofisiologi Asma dalam Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. 8 ed. Alih Bahasa. Monica Ester, Ellen Panggabean, editor. Jakarta: EGC. 2001: 611-612.

Jamaludin, S.Yusra, Z. Ulya. Pemberian Nebulizer dengan Ventolin dan Bisolvon dalam Mengatasi Sesak Nafas pada Pasien PPOK di Ruang Melati II RSUD Kudus. Jurnal Profesi Keperawatan. 1(1). 2014:59-61.

Hardjosaputro S.L. Purwanto, dkk. DOI Data Obat di Indonesia. 11 ed. PT Muliapurna Jayaterbit. 2008:506;511;533.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. ISO Indonesia. Volume 43. PT ISFI Penerbitan. Jakarta. 2008: 397;403.

Tambayong Jan. Farmakologi untuk Keperawatan. Widya Medika. Jakarta. 2001: 61-67.

Potter & Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik. 4 ed. Volume 1. Devi Yulianti., Monica Ester., editor. Jakarta: EGC; 2005: 784-792;869.

Slamet Santosa, Adhytiya Dwipa R. Teguh, Jahja Teguh Widjaja. Pengaruh Pemberian Bronkodilator (Ventolin) secara Inhalasi terhadap Tingkat Reversibilitas Faal Paru Penderita Asma Bronkiale. Fakultas Kedokteran. Bandung. 4(1). 2014:14-20.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.