STUDI LITERATUR TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP KADAR GULA DARAH DAN ANKLE BRACHIAL INDEX PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II

Yasinta Feby Aripsa, Hirza Ainin Nur

Abstract


Diabetes Melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai adanya kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas atau gangguan fungsi insulin (retensi insulin), kenaikan kadar gula dalam darah disebut juga dengan hiperglikemia. Hiperglikemia yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah penyakit arteri perifer (PAP). PAP menyebabkan  penurunan aliran darah pada ekstremitas yang ditandai nilai ankle brachial index (ABI) rendah. Relaksasi otot progresif merupakan salah  satu penatalaksanaan secara nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk memperlancar aliran darah menuju ekstremitas dan menurunkan kadar gula yang berlebih dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran studi literatur tentang terapi relaksasi otot progresif terhadap kadar gula darah dan ankle brachial index pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode Penulisan yang digunakan yaitu studi literatur. Dimana penulis mengumpulkan, mengkompilasi, menganalisa dari data sekunder dengan  berdasarkan karya tulis ilmiah yang dipublikasikan maupun  yang tidak dipublikasikan. Kesimpulan hasil menunjukkan bahwa relaksasi otot progresif efektif dalam menurunkan  kadar gula darah dan efektif meningkatkan nilai ABI apabila memperhatikan beberapa faktor seperti usia lama menderita DM tipe 2, bagaimana penanganan yang selama ini dilakukan, adanya penyakit penyerta dan bagaimana gaya hidupnya selama ini.


Full Text:

PDF

References


Aryani, Eka., Nugroho, K. H., Margawati, A. (2016) Hubungan Antara Dislipidemia Dengan Status Penyakit Arteri Perifer (PAP) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol Sedang.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI (2018) Hasil Riskesdes.

Defianto, R. (2016) Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Resiko Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember. Surabaya : Universitas Jember.

Dita Garnita (2012) Faktor Resiko Diabetes Melitus di Indonesia (Analisa Data Sakerti 2007),. FKM UI.

Hadi, P. (2016) Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta : Pusdik Sdm Kesehatan.

Herodes (2010) Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Insomnia Lansia.

Internasional Diabetes Federation (2016) About Diabetes : What is Diabetes.

Oktaviano, H. Y. (2017) Perkembangan Intervensi Pada Penyakit Arteri Perifer. Surabaya : Airlangga University Press.

PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan. Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.

Restyana, N. F. (2015) Diabetes Melitus Tipe 2. Medical Faculty Lampung University.

Sherwood, L. (2011) Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.

Silbernalg (2014) Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta : EGC.

Simanjuntak, G. V. (2017) Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Kadar Gula Darah dan ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II. Idea Nurs J.

Soegondo (2011) Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes melitus Terkini dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.

Suari, P. W. (2015) Pengaruh Pemberian Active Lower Rom Terhadap Perubahan Nilai Ankle Brachial Index Pada Pasien DM Tipe 2 di Wilayah Puskesmas Ii Denpasar Bara.

WHO (2016) Fact and Sheet of Diabetes.

Xu, D., Li, J., Zou, L., Xu, Y., Y., Hu, D., Pagoto, S, L., et al. (2010) Sensitivity and Specificity of The Ankle-Brachial Index to Doagnose Peripheral Artery Disease : a Structured Review. Vascular Medicine.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.